Bak Tom and Jerry
Ditulis: 8 Maret 2019
Selalu. Mereka adalah diantara yang membuat kita bahagia. Anak-anak. Bagi kedua orang tuanya. Sejak dalam kandungan.
Bahkan, pertengkaran mereka. Dalam batas kewajaran. Pun tetap menghadirkan kelucuan. Yang membuat kita tertawa dan bahagia.
Hari itu sang kakak pergi nge-Mall. Bersama teman-temannya. Pertama kali tanpa kami dampingi. Syukurlah ada orang tua salah satu temannya. Yang membersamai dan mengantar mereka. Mungkin orang tua temannya itu mirip dengan kami. Protektif.
Maka, sang adik di rumah tanpa teman. Bagai anak tunggal. Tak terdengar celotehan saling bully diantara keduanya. Yang kadang kami pura-pura membela salah satunya. Atau kadang menegurnya jika sang adik sudah mulai menangis. Bak Tom and Jerry. Kumpul bertengkar, pisah saling merindukan.
Jelas, sang adik iri kakaknya pergi nonton Captain Marvel. Apalagi saat dia lihat sang kakak pamer di status WA-nya: makan Udon. Di resto yang katanya dari Jepang itu.
Dan, meluncurlah balasan sang adik masuk ke WA sang kakak. "Kakak jelek". Berulang. Panjang.
Ketika tahu peristiwa itu, kami pun tertawa. Tentu dengan kalimat menghibur dan janji bagi sang adik. "Nanti kita kesana, kakak ga usah diajak."
Bagaimanapun pertengkaran mereka tidak pernah serius. Sekedar bumbu. Mungkin akan menjadi kenangan indah saat kelak mereka hidup mandiri. Sebagaimana dulu saya dengan adik saya. Yang adik saya itu nyaris setiap hari menangis. Ketika dia minta tolong saya mengerjakan PRnya. Yang saya hanya mau mengajari dia. Bukan saya sendiri yang merampungkan PRnya.
Barangkali yang terjadi di alam politik negeri ini juga seperti itu. Pertengkaran pura-pura. Setidaknya saya beranggapan begitu. Lihat saja nanti. Setelah ada yang menang. Toh, akhirnya mereka berkoalisi.
Jadi...
🎼🎶Selow saja. Tetaplah selow. Sungguhlah selow. Santai, santai. Yakini mereka hanya pura-pura.🎶🎵
🎼🎶Selow saja. Tetaplah selow. Sungguhlah selow. Santai, santai. Yakini mereka hanya pura-pura.🎶🎵
Karena yang serius itu hanya satu.
Rindu.