VIDEO (ANIMASI)

Ditulis: 12 November 2017

Pada beberapa event saya bertanggung jawab untuk bisa menayangkan video (animasi) baik video informasi maupun video launching suatu program. Tentu bukan saya yang membuat video itu, saya hanya menyiapkan materi video. Tim saya jg tidak ada yang memiliki kompetensi untuk membuat video.

Hingga kemudian saya harus meminta bantuan seorang teman yang sudah sejak lama saya kenal di tempat tugas sebelumnya. Alhamdulillah, teman ini ringan tangan. Saya ingat betul, tak hanya video yang saya pesan tetapi ada beberapa logo yang kami luncurkan merupakan hasil karyanya. Pada akhirnya, saya benar-benar mengandalkan dia.

Kenapa? Selain karena dia ringan tangan, tak banyak pegawai yang memiliki kompetensi seperti dia. Mungkin kalau mau dihitung tidak lebih dari 5 orang. Setidaknya itu hitungan saya.
Saya kira ini hal yang mesti menjadi perhatian organisasi. Dengan perkembangan IT dan kebutuhan generasi milenial yang cenderung video minded, keahlian di bidang pembuatan video, animasi menjadi satu hal yang wajib dimiliki oleh organisasi. Kita tidak bisa lagi membiarkan pegawai hanya belajar sendiri, otodidak, perlu suatu program khusus untuk menjaring minat dan bakat pegawai dalam hal pembuatan video dan tentu kemampuan itu jangan hanya dimiliki oleh 5 orang tetapi sebanyak mungkin pegawai bisa berkontribusi untuk hal yang sama.

Saya membayangkan, dengan jafung TMR yg sedang dikembangkan, karya video edukasi menjadi bagian dari item perolehan angka kredit, sebagaimana para widyaiswara dg penyusunan bukunya.

Sejatinya, tak hanya terbatas kemampuan membuat video animasi, kebutuhan lain seperti: keahlian design grafis/cover, layout buku sudah menjadi kebutuhan organisasi, apalagi dengan tema literasi tahun depan. Karena itu, bagi kita yang masih biasa biasa saja dalam bekerja mulailah menekuni satu keahlian agar kita punya nilai tambah. Kalau hanya menyusun nota/surat dinas, itu bukan lagi hal istimewa karena banyak orang yang bisa.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi