SOSIAL KULTURAL, LOCAL WISDOM & TAHUN LITERASI

Ditulis: 14 Oktober 2017

Beruntung saya bertemu dengan seorang widyaiswara yang mengingatkan saya akan 3 kompetensi yang harus dimiliki oleh ASN sesuai UU ASN: teknis, manajerial dan sosial kultural.

Dua yang pertama, semua sudah paham dan kita anggap selesai. Ketiga ini yang menarik: sosial kultural. Bagaimana seorang ASN paham dan menguasai local wisdom di suatu daerah. Kira-kira definisi ringkasnya seperti itu. Dengan pemahaman local wisdom, seorang ASN diharapkan mampu beradaptasi dalam berinteraksi dan melayani masyarakat setempat.

Dan kita tahu, betapa beragamnya suku bangsa kita yang tersebar di 34 provinsi dengan local wisdom masing-masing.

Lalu, bagaimana seorang ASN agar mampu memahami sosial kultural ini? Apakah harus terjun dulu dalam suatu daerah baru bisa belajar dan paham. Bagaimana jika malah salah langkah dan berakibat fatal karena tidak adanya informasi dan pengalaman yang mereka baca sebelumnya?

Karena itu kemudian dirasa perlu ada bacaan bagi ASN untuk bisa memahami dan menguasai kompetensi ini. Dan bacaan yang baik adalah berisi pengalaman dan observasi dari para pelaku yang berada langsung dan bertugas di daerah itu.

Karena ini menjadi satu kompetensi wajib, maka sudah sepantasnya institusi yang menaungi keberadaan ASN seyogyanya mampu menyediakan bahan bacaan ini.

Institusi mana yang sanggup menyusunnya? Institusi yang memiliki ASN yang tersebar di 34 provinsi. Apa itu? Banyak. Tapi kesadaran akan hal ini yang mungkin tidak banyak. Selagi belum ada yang memulai, mengapa kita tidak melakukannya. Bayangan saya, setiap unit di masing-masing provinsi mengkoordinasi penulisan pengalaman dari para pegawai yang berada di wilayah itu. Kemudian pada tingkat pusat akan mengkompilasinya.

Jika ini berhasil, saya kira akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi institusi tersebut tapi juga bagi instansi lain. Misalnya, buku ini menjadi bahan ajar diklat ASN di semua K/L. Harapannya, sebelum ASN berangkat tugas ke Kaltara, dia sudah paham budaya, adat istiadat dan tata krama disana.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa mesti kita yang menulisnya? Karena Anda sudah dibekali writing skill baru -baru ini.

Dan bisa jadi semua ini merupakan bagian dari persiapan untuk menyongsong 2018 sebagai tahun literasi, sebagaimana go green menjadi tema besar tahun ini. Semoga.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi