Jam terbang
-(Rabu, 23 Juli 2025)-
Pada akhirnya, semua tentang jam terbang. Seorang dokter spesialis penyakit dalam yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya dapat memiliki keahlian tersebut karena jam terbang dalam menangani banyak pasien dengan berbagai kasus penyakit. Seorang pilot yang memiliki kemampuan menerbangkan pesawat dengan tenang dan andal, memiliki kemampuan itu karena jam terbang yang terus menambah pengalamannya, apalagi ditambah dengan jalur penerbangan yang berbeda dan semakin banyak.
Begitu juga seorang penulis, ia mahir dalam menulis karena jam terbang atau seringnya ia menulis. Bisa jadi tidak hanya menulis setiap hari tetapi juga menyelesaikan banyak tulisan dalam satu hari itu. Hal ini tentu juga dilengkapi dengan banyaknya membaca. Pun dalam segala profesi, seseorang mahir di bidangnya karena banyaknya pengalaman yang ia alami, dan itu terus menambah pengetahuan serta kompetensinya.
Karenanya, banyak latihan menjadi cara utama untuk membentuk seorang atlet, petinju, atau pesepak bola profesional. Bahkan tidak ada jalan lain selain itu. Seseorang pebisnis pun juga sukses karena banyaknya pengalaman yang ia miliki. Termasuk juga seorang birokrat yang bekerja dalam pemerintahan. Banyaknya penugasan membuat seorang birokrat mampu menangani berbagai pekerjaan, mulai dari yang bersifat klerikal sampai dengan yang analitik. Tidak lain semuanya karena jam terbang yang ia miliki.
Tentu saja, jam terbang itu bukan hanya tentang pengalaman yang menyenangkan, bukan pula pengalaman yang selalu sukses. Banyaknya tantangan, atau malah kegagalan, kadang justru memberikan cara yang lebih efektif bagi seseorang untuk belajar dan menguasai satu kemampuan. Sebagaimana ketika kita belajar naik sepeda dan jatuh, kita tahu bagaimana rasanya jatuh dan bagaimana untuk tidak jatuh lagi.
Ada pepatah lama yang menggambarkan betapa jam terbang dan pengalaman itu akan membawa pada satu kemampuan puncak. Ada ungkapan “sudah banyak makan asam garam kehidupan” yang bermakna kearifan dan kebijaksanaan seseorang lahir dari banyaknya pengalaman hidup yang ia miliki.
Begitulah, tentang jam terbang, yang mestinya membawa kita pada rasa syukur manakala kita mendapatkan kesempatan untuk menjalani satu tugas atau kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Karena dari situlah kita akan banyak belajar hal baru, yang ketika dijalani sendiri, akan terus terpatri dalam sanubari.