Berani berubah

-(Selasa, 29 Juli 2025)-

Ada banyak cerita film yang mengisahkan tentang seseorang yang ingin memperbaiki hidupnya dengan cara memisahkan diri dari lingkungan dan teman-teman lamanya. Ia mulai menyadari bahwa selama ia masih bergaul atau berada dalam satu kelompok dengan mereka, selama itu pula ia akan terus terjebak dalam perbuatan-perbuatan tercela yang sudah menjadi kebiasaan. Maka, ia pun memutuskan untuk berhenti, keluar dari kelompok tersebut, dan memulai kehidupan yang baru.

Hanya saja, pilihan ini tentu tidak mudah. Bisa jadi, teman-temannya merasa tidak terima dengan keputusan itu. Mungkin mereka merasa dikhianati, atau bahkan terancam. Mereka bisa saja khawatir kalau orang yang keluar itu akan membuka rahasia, berbicara dengan orang lain, atau menyampaikan sesuatu yang selama ini ditutupi. Atau mungkin juga, ada rasa iri—karena ia berani mengambil langkah yang tidak semua orang sanggup ambil. Bahkan bisa jadi, keputusan satu orang untuk pergi membuat keuntungan kelompok berkurang, terutama jika selama ini ada motif uang atau kepentingan tertentu yang mereka jaga bersama.

Dan barangkali hal seperti ini tidak hanya terjadi saat seseorang meninggalkan kelompok. Bisa juga terjadi dalam hubungan personal, ketika seseorang memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang demi memperbaiki masa depannya. Niatnya baik—untuk berubah, untuk tumbuh—namun tetap saja bisa memicu konflik. Perubahan, meskipun lahir dari niat baik, seringkali menimbulkan ketegangan.

Begitulah kehidupan. Bahkan saat seseorang berusaha mengubah dirinya ke arah yang lebih baik, tetap saja ada potensi konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain. Dari situlah hidup menjadi begitu kompleks—penuh warna, penuh pertarungan batin.

Maka, rasanya tidak cukup hanya mengklaim diri sebagai penasihat, lalu dengan mudahnya memberikan saran kepada orang lain. Perubahan hidup bukanlah perkara sederhana yang bisa diatasi dengan kata-kata. Ia butuh pemahaman, pengalaman, dan empati yang dalam.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

Pengembangan Organisasi

"Penajaman" Treasury Pada KPPN