Frodo birokrasi

-(Jumat, 11 Juli 2025)-

Dalam film The Lord of The Rings, diceritakan tentang Frodo, seorang hobbit kecil yang ditakdirkan untuk menyelamatkan semua makhluk dari berbagai ras dari kekuatan jahat Sauron. Caranya adalah dengan membawa cincin ke kawah gunung untuk dihancurkan.

Sebuah perjalanan dan perjuangan yang tentu tidak mudah. Frodo harus menghadapi musuh yang ganas, godaan cincin yang terus membisikkan kekuasaan, serta jalan terjal pegunungan yang sulit dilalui. Namun berkat kesungguhan, tekad yang kokoh dalam menghadapi godaan, serta kerja sama saling bahu-membahu dengan sahabat-sahabatnya, akhirnya Frodo berhasil menghancurkan cincin itu. Hancurnya cincin tersebut sekaligus memusnahkan Sauron beserta seluruh pasukannya yang menebar kegelapan.

Cerita lebih detil tentu dapat Anda temukan dengan mudah di internet, bahkan ada banyak rangkuman alur cerita di YouTube yang bisa ditonton. Meski hanya sebuah kisah rekaan, cerita ini sesungguhnya mewakili banyak hal yang terjadi di dunia nyata. Ada pesan besar yang bisa kita petik: tokoh yang terlihat kecil dan lemah justru sering kali memegang peran luar biasa dan tak boleh diremehkan.

Dalam kehidupan nyata, hal serupa juga sering terjadi. Bahkan di dalam sebuah organisasi, lembaga, atau pemerintahan sekalipun, kita tak bisa menyepelekan orang-orang yang kelihatannya belum memiliki jabatan atau masih berstatus staf. Justru merekalah yang sering menjadi ujung tombak — memastikan layanan publik berjalan, program-program pemerintah dieksekusi dengan baik, dan visi besar pimpinan dapat diterjemahkan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.

Karena itulah, di tengah berbagai program prioritas dan visi besar pemerintahan saat ini, memberikan perhatian khusus kepada pegawai dengan jabatan staf menjadi hal yang sangat krusial. Apalagi sebagian besar dari mereka adalah generasi muda yang penuh semangat dan potensi. Mereka tidak boleh hanya sekadar menjadi tenaga yang “diperas” energi dan pikirannya, tetapi juga harus diberi ruang belajar, peningkatan kompetensi, dan bekal pengembangan diri yang memadai.

Mereka ibarat Frodo di dunia nyata. Mungkin sering tak terlihat menonjol, tetapi di tangan merekalah tujuan besar itu benar-benar diwujudkan. Tekad dan kerja keras mereka, ditopang kerja sama tim dan dukungan lingkungan kerja yang sehat, akan menjadi kunci tercapainya pelayanan publik yang lebih baik.

Begitulah. Di balik cita-cita besar membangun bangsa, barangkali kita mesti ingat selalu: perhatian kepada para staf bukan sekadar formalitas, tetapi investasi penting untuk masa depan birokrasi yang tangguh, profesional, dan adaptif. Kita tidak hanya butuh kebijakan hebat di atas kertas, tetapi juga orang-orang yang sanggup mewujudkannya dengan dedikasi tulus — meski mereka kerap tak tampak di panggung depan.

Seperti Frodo, mereka barangkali tampak kecil. Namun sejarah sering kali ditulis oleh mereka yang tekadnya lebih besar dari raga dan pangkatnya.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

Pengembangan Organisasi

"Penajaman" Treasury Pada KPPN