Faktisitas

Ditulis: 1 September 2018

Yang dinanti akhirnya keluar. SK. Lalu heboh. Di grup grup WA. Ucapan selamat. Ada yang bahagia dan setengah bahagia. Ada pula yang komplit bahagianya. Sudah naik peringkat, pulang kampung pula. Nikmat kurang apa lagi. Dan orang biasanya hanya melihat pada bagian ini. Tanpa mencoba melihat bagaimana sebelum bahagia itu hadir.

Begitulah yang sering terjadi. Orang hanya melihat kesuksesan tanpa memandang proses. Perjalanannya. Perjuangannya. Untuk sukses. Orang biasanya iri pada bagian suksesnya, tapi enggan mencontoh perjuangannya. Bagaimana dengan penderitaan untuk bisa berhasil, tak banyak orang mau meniru.

Kerap kita mendengar: hasil tak pernah mengingkari usaha. Bisa jadi dan memang sudah terjadi: harapan yang mewujud tak pernah mengingkari kesabaran. Tapi untuk bisa sabar memang juga butuh kesabaran. Ketabahan. Tahan banting. Pengorbanan. Puncaknya adalah keikhlasan.

Keikhlasan ada di hati, batin kita. Bukan hal mudah untuk mengatur, mengelola hati. Apalagi dari penyakit hati. Terutama iri dengki. Orang yang membaca SK itu pasti ada yang iri. Wajar. Bila berhenti hanya disitu. Tidak sampai kepada dengki dan hasad.

Ada orang yang meriang melihat temannya promosi. Ada yang nyinyir melihat rekan seangkatannya pulang kampung. Bagaimanapun dunia memang seperti itu. Tak semua orang itu baik dan sehat hatinya. Termasuk saya. Yang semalam ikut membully teman di grup. Niat saya guyon. Biar grup itu isinya tidak melulu ucapan selamat. Yang bunyinya begitu-begitu. Sebagian juga hanya copas. Untuk sebuah kepantasan. Kesopanan. Penghargaan. Solidaritas pada rekan. Itulah yang disebut Jean Paul Sartre sebagai faktisitas. Fakta-fakta yang tiba-tiba di sekeliling bahkan melekat pada diri kita. Yang dengan fakta-fakta itu kita "dipaksa" untuk menyesuaikan diri. Beradaptasi.

Itulah SK. Ia faktisitas. Kita sulit mengabaikannya.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi