E-Office & Buku Panduan
E-Office
Ditulis: 27 Agustus 2017
Ada bunyi pesan di smartphone saya. Di inbox aplikasi ada disposisi dari atasan lengkap dengan lampiran pdf surat dari satu instansi. Segera saya baca seksama isi surat. Perlu tanggapan segera, padahal saya masih rapat di luar kantor.
Pada bagian rapat yang tidak perlu fokus, saya membuat catatan, beberapa isi disposisi saya tulis ulang dengan tambahan lebih detil. Lalu, saya kirim ke staf saya untuk dikonsep nota dinas dan surat balasan. Kurang dari satu jam kemudian, saya menerima konsep nota dan surat balasan berikut file nota dan surat. Saya teliti dan koreksi; beberapa saya berikan catatan untuk ditambahkan. Saya kirim kembali ke staf untuk diperbaiki. Tidak lama kemudian, saya sudah mendapatkan balasan dari staf saya. Sudah benar dan lengkap sesuai hasil koreksi saya. Lalu, secepatnya saya kirim ke atasan saya. Dan seterusnya...
Ilustrasi diatas adalah mimpi saya dan barangkali mimpi kita semua. E-Office. Bahkan kita tidak perlu harus terus menerus berada di kantor untuk sekedar menyelesaikan nota dan surat, dimana pun bisa kita kerjakan. Tak ada alasan pekerjaan terkendala karena dinas luar. Malah, mungkin ketika kita login pada aplikasi sudah dianggap masuk kantor.
Semua pekerjaan surat menyurat sudah ada di aplikasi dan tak perlu banyak kertas. Pun termasuk bahan rapat, tidak perlu dicetak. Tak ada lagi dokumen hardcopy yang dikirim. Laporan setebal bantal juga cukup dalam bentuk ebook.
Kapan itu terlaksana? Secepatnya dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Semoga.
***
Buku Panduan
Ditulis: 29 Agustus 2017
Ketika anda beli smartphone, biasanya dilengkapi dengan user manual.
Ketika seorang penjelajah akan masuk hutan belantara yang rimbun, gelap apalagi di waktu malam, apa yang ia persiapkan? Penerang jalan, lampu senter atau petromak.
Ketika anda memulai bekerja pada divisi baru yang sebelumnya anda minim pengalaman, dan itu laksana masuk hutan gelap, apa yang anda perlukan? Lampu senter berupa panduan atau pedoman kerja.
Ketika anda dilantik, saya suka membayangkan, anda juga diberikan bekal untuk bekerja berupa buku pedoman.
Ketika lahir ide buku panduan, sebenarnya sudah ada yang namanya uraian jabatan, SOP dan ketentuan tentang juknis atau juklak, namun akan lebih memudahkan dalam proses belajar bila bahan-bahan itu terkompilasi dalam satu buku.
Ketika buku ini wujud, sesungguhnya ini akan memanjakan; anda tidak perlu bersusah payah mencari-cari peraturan.
Ketika buku ini ada, sejatinya mengampangkan dalam proses pemetaan atas petunjuk kerja, mana yang masih perlu dan mana yang patut direvisi atau disimplifikasi.
Ketika buku itu terbit dan bermanfaat bagi banyak orang, itulah makna sebuah warisan, legacy.