Eksistensialisme

Ditulis: 25 Agustus 2018

"Man is nothing else, but what he makes of himself" (Jean Paul Sartre)

Kata Sartre, manusia itu fokusnya bukan pada esensi. Esensi manusia tidak bisa dijelaskan seperti esensi benda-benda. Ketika kita melihat pisau dapur, kita bisa memastikan esensi pisau dapur: gunanya apa, tujuan dan proses pembuatan. Begitu juga dengan smartphone, kita bisa pastikan ini alat komunikasi dengan tujuan untuk berhubungan antar manusia.

Manusia tidak seperti itu. Sulit untuk mengatakan manusia itu punya hati, perasaan dan akal. Karena kadang, ada manusia yang tidak menggunakan itu semua.

Tidak ada esensi atau hakikat asli manusia. Kata Sartre. Lalu, manusia punya hakikat dari mana? Dari eksistensinya. Cara kita mengada. Tidak ada hakikat bawaan. Manusia itu baik atau jelek tergantung cara dia eksis. Jadi, tidak ada manusia itu pasti baik atau pasti jelek. Kalau setiap hari orang itu bohong, maka hakikat diri orang itu adalah bohong.

Esensi dibentuk oleh eksistensi. Anda itu siapa, tergantung yang Anda lakukan setiap hari. Itulah eksistensialisme. Kita dibentuk oleh perilaku kita sehari hari. Manusia adalah semata mata apa yg dibentuknya sendiri.

Jadi, kita tidak usah menunggu mau menjadi apa? Tetapi bentuklah diri kita seperti yang kita inginkan. Kalau ingin kaya, berlakulah dan bertindak seperti orang kaya. Kalau ingin sholeh, maka berlaku dan bertindak layaknya orang yang sholeh. Karena manusia adalah apa yang dia buat untuk dirinya sendiri. Kita yang membangun diri kita sendiri.

Kata Sartre: segala sesuatu sudah jelas, kecuali bagaimana manusia itu hidup. Everything has been figured out, except how to live. Segalanya bisa ditebak, kecuali manusia dalam caranya dia hidup, tidak bisa diramalkan. Dari jahat bisa jadi baik. Sebaliknya. Nasib, kisah hidup manusia, mereka sendiri yang menulis. Begitulah pandangan dari kaum eksistensialis.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi