Tantangan Literasi

Ditulis: 28 Desember 2019

Percayalah IKU Literasi itu IKU yang keren

Pertama, ia mendorong setiap pejabat untuk mampu menuangkan informasi dan gagasan dalam bentuk tulisan. Yang dengan begitu, pejabat itu akan punya warisan. Apalagi jika tulisannya bagus dan jadi buku. Orang itu akan dikenang. Kita mengingat banyak tokoh karena tulisan atau buku-buku yang ia karang.

Kedua, dengan implementasi jabatan fungsional, IKU literasi menjadi sangat relevan. Seorang pejabat fungsional dituntut untuk bisa menuliskan laporan, membuat analisis dan menyusun rekomendasi. Persyaratan dan penilaian angka kredit -di banyak jabatan fungsional- dan untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, juga mewajibkan untuk membuat buku. IKU ini sedikit demi sedikit akan mendorong orang untuk belajar menulis. Jika tulisannya terkumpul dan banyak, bisa menjadi satu buah buku. Sebelum menulis, juga dituntut untuk membaca buku.

Ketiga, dengan model penilaian saat ini, dimana ada iming-iming nilai yang bagus bagi tulisan yang dimuat di media massa, telah mendorong para pejabat berlomba-lomba untuk mengirimkan tulisannya ke media. Dan ternyata hasilnya sungguh menggembirakan. Sudah banyak tulisan yang dimuat media lokal atau nasional. Dengan begitu, image branding organisasi ini terus terbangun dan semakin dikenal. Banyak program yang kemudian bisa terinfo kepada masyarakat. Pokoknya, dengan tulisan-tulisan tersebut banyak manfaat yang bisa diperoleh organisasi dan diri pegawai sendiri.

Keempat, sejauh ini, IKU ini menjadi tantangan bagi pejabat secara pribadi. Karena IKU ini tidak membutuhkan "campur tangan" dari staf maupun atasan. Setidaknya, dengan IKU ini sedikit mengurangi ketegangan atasan-bawahan sebagai akibat IKU lain yang tanggung renteng. Resiko atas IKU literasi sepenuhnya ditanggung mandiri. Tapi manfaatnya bisa merembet ke organisasi. Jadi, IKU literasi ini sungguh sebuah tantangan. Apalagi jika setiap tahun target nilainya dinaikan. Maka, bagaimana mungkin bekerja pada organisasi sebesar ini ingin menghindari tantangan? 

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi