Imajinasi

Ditulis: 27 April 2018

Imajinasi tidak terbatas. Semua orang pasti sepakat dengan pernyataan ini. Malah Einstein bilang begini: "Imajinasi lebih penting daripada ilmu pengetahuan, karena imajinasi tidak terbatas." Lalu, apa yang sedang Anda lamunkan saat ini? Karier? Jodoh? Perjalanan hidup? Atau impian untuk pindah ke suatu tempat yang diinginkan? Semuanya bebas ada dalam pikiran kita.

Perbedaanya adalah ada yang berimajinasi hal-hal kecil dan ada yang berimajinasi soal yang lebih besar. Hal yang kecil misalnya membayangkan tentang pakaian yang bagus, makanan yang enak. Hal yang besar contohnya mimpi tentang masa depan keluarga atau masa depan organisasi tempat kita bekerja.

Ketika berimajinasi mestinya tidak dibatasi oleh sesuatu yang menghalangi untuk kita bisa membayangkan hal yang melintasi kondisi dan gambaran saat ini. Liar. Barangkali kata yang lebih tepat.

Maka, akan menjadi aneh ketika kita bermimpi tentang masa depan tetapi dibatasi dengan ruang lingkup yang mengungkung imajinasi. Hasilnya, sesuatu gambaran yang sebagian orang sudah bisa duga. Malah, bukan barang yang baru, bukan konsep yang baru. Dan lebih aneh lagi bila masih saja membayangkan barang lama.

Ketika membayangkan rumah saya 5 atau 10 tahun lagi, saya merasa dibatasi oleh kendala-kendala yang saya miliki. Sehingga gambaran pertama yang ada di benak saya adalah sebuah rumah yang direnovasi dengan model baru dengan perluasan bangunan ke atas. Artinya masih dengan posisi rumah saat ini. Mengapa saya tidak membayangkan kalau 8 rumah yang ada di cluster kompleks saya itu semuanya menjadi rumah saya.

Barangkali hal yang sama bisa kita terapkan ketika kita berimajinasi tentang masa depan organisasi tempat kita bekerja.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi