Distraksi Setan Gepeng

Ditulis: 18 September 2018

Ini yang sudah terjadi. Sering terjadi. Sekarang ini. Sejak adanya medsos. Distraksi oleh si setan gepeng. Di kantor, di rumah, di rapat, di pengajian, di khutbah Jum'at. Sulit sekali untuk membuat orang fokus. Selalu diganggu oleh sebuah kecanduan pada setan gepeng.

Lihatlah, sang presiden jancukers juga sewot. Dengan ulah rekan narsu. Yang main HP sendiri saat narsu lain bicara. Coba baca twit-nya.

Dan itu benar adanya. Memang terjadi. Tak bisa kita pungkiri. Itulah tantangan saat ini. Lebih tepatnya gangguan. Di saat kita serius bicara dengan segenap tenaga dan pemikiran agar orang lain paham dengan apa yang kita sampaikan, ee..audiens malah asyik sendiri. Dengan orang lain. Yang jauh. Melalui HP. Atau malah senyum senyum sendiri, lihat video lucu yang dishare melalui IG atau Twitter atau Facebook.

Akibatnya, blas.. omongan kita tidak ada yang nyantol di kepala. Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Saat kita mencoba bertanya, justru malah menyulut rasa kesal. Mereka ngah ngoh.. tidak paham apa yang tadi disampaikan.

Apalagi, kalau teknik public speaking kita payah. Cara bicara kita tidak menarik. Membosankan. Itu pasti sudah jadi kambing hitam buat audiens untuk beralih ke HP. Setan gepeng itu. Yang lebih mengasyikkan itu.

Apa solusinya? Tidak ada. Setidaknya sampai saat ini. Mungkin sudah dianggap biasa. Selama ini, yang dianggap tidak sopan adalah kalau bicara sendiri dengan orang sebelahnya, ketika orang lain punya hak bicara. Padahal, melalui WA atau HP ya intinya sama saja. Orang itu juga ngobrol sendiri dengan orang lain yang nun jauh di sana.

Tapi, hal ini memang perlu diatasi. Diantisipasi. Apalagi dengan anak-anak milenial saat ini. Habis kita dicueki mereka. Yang lebih banyak main WA, IG dan medsos lainnya.
Barangkali untuk solusi sementara adalah membuat kode etik rapat dan kegiatan sejenisnya. Intinya 
dihimbau agar tidak main HP sendiri. Atau agar HP sementara dinonaktifkan. Anggap saja seperti sedang naik pesawat.

Perlu terus internalisasi. Atas himbauan ini. Bahwa main HP sendiri disaat rapat sama dengan ngobrol sendiri dengan teman sebelah. Itu tidak sopan. Bahwa main HP, wa nan disaat khutbah Jum'at juga sama dengan bicara dengan orang lain. Itu pun mengurangi nilai ibadah. Teruslah diulang-ulang. Bila perlu dengan tulisan-tulisan. Ayo kita mulai sekarang. Begini: "Selama rapat/pengajian/khutbah berlangsung, mohon tidak main HP atau harap HP dimatikan."

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi