Tipologi

Ditulis di atas Rel Kereta, 12 Mei 2018

Tipologi dapat memiliki arti pengklasifikasian atau pengelompokan tipe atau jenis sebagaimana bagi PNS di perkotaan rasanya tidak asing dengan tipe rumah 21 atau 36 yang dikategorikan berdasarkan luas bangunan yang penyebutan tipe untuk rumah ini lebih jelas ukurannya dibandingkan ketika ada seorang perempuan mengatakan: "lelaki itu bukan tipe saya."

Kadang mendefinisikan dan memerinci tipe saya dan bukan tipe saya itu bukan perkara mudah karena sebenarnya lebih dipengaruhi pilihan rasa emosional yang bisa berubah-ubah tergantung pendekatan si lelaki kepada si perempuan sehingga bisa dikatakan bahwa tipologi dalam urusan ini sangat tidak jelas ukurannya.

Ketika saya akan naik kelas 2 SMA dihadapkan pada pilihan untuk masuk kelas A1 atau A2 atau A3 yang oleh pihak sekolah ditetapkan berdasarkan nilai raport yang tentu saja saya memilih kelas A1 yang katanya waktu itu tempatnya anak-anak pandai setidaknya nilai fisika dan matematikanya bagus.

Klasifikasi kelas itu begitu jelas dimana A1 lebih banyak pelajaran fisika dan A2 kebanyakan pelajaran biologi serta A3 dominan pada pelajaran ilmu sosial meski setelah lulus SMA tidak harus konsisten melanjutkan kuliah sesuai dengan dominasi ilmu yang diperoleh yang mana sekolah diploma akuntansi kedinasan itu sebagian besar diisi oleh anak-anak A1 yang sebenarnya juga diterima di PTN ternama sesuai cita-cita dan ilmunya sebagaimana saya saat itu juga diterima di UGM jurusan Teknik Mesin.

Urusan tipe juga dipakai untuk kantor-kantor yang biasanya ditetapkan dalam suatu peraturan tentang organisasi dan tata kerja meski kadang ada beberapa unit yang belum menetapkan ukuran yang jelas bahwa satu kantor masuk tipe A1 atau A2 walau secara sepintas bisa dilihat dari cakupan wilayah kerjanya.

Bagaimanapun kejelasan tipologi dengan segala ukurannya perlu dilakukan dan ditetapkan dalam satu peraturan yang akan bermanfaat bagi pengembangan organisasi yang mana ketika ada kantor mengalami peningkatan atau penurunan dari beberapa aspek tipologi dapat dengan mudah dieksekusi berdasarkan peraturan itu sehingga bisa jadi dalam suatu kota yang sebelumnya satu kantor menjadi dua kantor atau barangkali ada kantor yang berubah menjadi kelas jauh.

Penetapan tipologi ini juga akan bermanfaat bagi pemerataan beban kerja dan pengambilan kebijakan terkait penempatan SDM karena pada umumnya masing-masing tipe telah ditetapkan jumlah SDM yang ideal sehingga diharapkan tidak ada kantor yang sejatinya tipe besar tetapi karena di peraturan organisasi masih tertulis tipe kecil direspon dengan kebijakan penempatan SDM tipe kecil yang selanjutnya gabungan antara tipologi dan kebijakan SDM itu barangkali dapat digunakan untuk menyusun kembali standar sarana prasarana kantor yang lebih ideal.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi