Jejak inspiratif
-(Jumat, 16 Mei 2025)-
Ketika seseorang yang kita kenal berpulang, apa yang kemudian terlintas di benak kita?
Saya terdiam ketika membaca kabar di grup WhatsApp tentang seseorang yang telah tiada. Sosok yang saya kenal dan tentu sangat saya hormati. Padahal, beberapa minggu yang lalu, saya membicarakan sosok ini bersama tim, mengenai pelajaran berharga yang pernah diberikan.
Lalu saya membuka Facebook. Saya teringat banyak foto kegiatan kedinasan yang pernah saya unggah. Di dalam foto-foto itu, ada sosok tersebut. Artinya, dulu kami kerap menjalani banyak hal bersama.
Nyaris setiap hari saya dipanggil ke ruangan kerja untuk menerima arahan serta penugasan yang ingin segera direalisasikan. Saya berusaha mengeksekusi setiap rencana dengan sebaik-baiknya.
Adakalanya seluruh tim dikumpulkan untuk rapat, guna mendengar gagasan-gagasan baru terkait upaya akseleratif. Saya sering terheran-heran dengan ide dan analisis yang muncul. Bagaimana mungkin seseorang mampu berpikir sejauh dan sedalam itu? Sementara kami yang lebih muda tak sekalipun terpikir ke arah sana. Saya masih ingat betul momen-momen ketika rasa kagum muncul terhadap cara berpikir yang melampaui kebiasaan organisasi.
Dari situlah saya mulai belajar lebih dalam tentang data. Ternyata, data adalah kunci untuk menulis artikel yang kuat, mudah, dan berdasarkan fakta.
Ada begitu banyak kenangan yang masih tertinggal. Termasuk bagaimana sosok ini dengan sepenuh hati meluangkan waktu untuk membimbing saya dan seorang rekan ketika harus menjalani ujian kenaikan jabatan.
Sungguh, dedikasi yang dimiliki luar biasa. Bahkan dalam perjalanan dinas, di dalam mobil sekalipun, laptop tak pernah lepas dari tangan. Coding aplikasi analisis data dikerjakan tanpa henti. Bisa dibilang, sebelum tren analisis data menjadi populer, langkah awal justru sudah dimulai dari sosok ini.
Masih banyak kenangan lainnya yang bisa saya ceritakan. Dan ketika saya merenung, satu pertanyaan muncul: kenangan atau gambaran seperti apa yang akan dikenang orang ketika kita sudah tidak ada?
Inilah yang diajarkan oleh Stephen Covey dalam salah satu kebiasaan pentingnya: mulailah dengan akhir dalam pikiran. Dengan mengetahui gambaran akhir, kita bisa menemukan jalan untuk mencapainya.