Gelang-gelang
-(Selasa, 20 Mei 2025)
Identitas merupakan hal yang sangat penting dalam perjalanan fisik dan ruhani itu. Namun, yang dimaksud di sini bukanlah pangkat, jabatan, pekerjaan, atau status sosial.
Kenyataannya, ketika manusia lahir ke dunia, ia tidak membawa identitas apa pun. Ia hanya seonggok daging bernyawa. Identitas pertama yang diberikan kepadanya adalah nama, disertai dengan pencatatan tanggal lahir.
Seiring waktu, kehidupan sosial menempelkan berbagai peran kepada individu. Peran-peran inilah yang kemudian menjadi bagian dari identitas sosial, bahkan sering kali menjadi sumber kebanggaan. Dan kadang kesombongan. Padahal, semua atribut itu tidak ada artinya di hadapan Sang Khalik.
Meski begitu, dalam perjalanan ruhani, setiap orang tetap perlu mencatat identitas dasarnya. Bukan untuk menunjukkan jabatan atau kedudukan, tetapi semata demi kejelasan dan menghindari kekeliruan, terutama dalam situasi genting. Identitas ini dicantumkan di berbagai wadah, baik besar maupun kecil, bahkan dalam bentuk gelang yang dikenakan di pergelangan tangan.
Oleh karena itu, setiap individu perlu mempersiapkan mental untuk menerima kenyataan bahwa semua manusia adalah setara, tanpa embel-embel pangkat atau jabatan. Kesadaran bahwa semua manusia sama di hadapan Tuhan, kecuali dalam hal ketakwaan, merupakan buah dari perjalanan ruhani yang mendalam.
Kesadaran ini mendorong manusia untuk kembali merenungkan perilakunya: apakah selama ini ia telah terbawa oleh kesombongan, atau justru telah menjalani hidup dengan rendah hati dan penuh introspeksi.