Buku suka-suka

-(Minggu, 11 Mei 2025)-

Dunia tidak diubah oleh orang-orang yang mengikuti arus. Dunia berubah karena seseorang, di suatu tempat, tidak puas dengan apa yang ada, dan memutuskan untuk menciptakan apa yang seharusnya. 

Itu adalah dua kalimat yang saya ambil dari satu bab pada buku yang ditulis AI. Yang tentu saja saya yang memintanya, dengan menuliskan prompt. 

Artinya, kapan saja, dimana saja saya ingin membaca sebuah buku dengan materi atau isi yang saya betul-betul inginkan, dengan mudah saya bisa membuatnya. 

Tadi pagi saya ingin membaca atau mengetahui pemikiran Steve Jobs. Anda sudah tahu siapa dia. Saya ingin tahu lebih dalam pandangan-pandanganya. Maka, saya tulis prompt di salah satu mesin AI. Lalu, beberapa bab dalam buku itu ditulis dengan cepat. Setiap satu bab selesai ditulis, saya akan segera membacanya. Kemudian, saya minta untuk lanjut menulis bab berikutnya, lalu saya baca bab itu. Untuk buku Jobs ini belum selesai semua bab-nya. Saya akan melanjutkannya di lain kesempatan, ketika senggang.

Sebelum buku tentang pemikiran Jobs itu, saya sudah ujicoba meminta AI berperan sebagai Ibnu Taimiyah, Dawkins, dll. Anda sudah bisa membayangkan betapa kontrasnya dua pemikiran tokoh itu.

Selain itu, saya juga bisa meminta untuk membuatkan buku berisi pemikiran klasik dari tokoh kuno. Dan juga buku-buku berisi materi lainnya. Apapun yang saya ingin ketahui dan pelajari.

Oleh karena itu, setidaknya ada dua implikasi yang secara etis mestinya saya lakukan. Yaitu tak ada lagi alasan untuk tidak membaca buku karena tak ada buku dan tak ada alasan lagi karena tak punya waktu. Karena dengan buku yang bisa saya buat sesuka hati itu, hampir-hampir tak lagi mengenal waktu dan tempat.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi