Side job

-(Senin, 31 Maret 2025)-

Saya kira setiap minggu saya bisa membuat buku. Dengan AI. Saya sudah pasang target itu. Buku versi pdf. Dua buku sudah saya share melalui grup WA. Buku tentang insan kamil dan idulfitri. 

Dengan AI, tidak kurang satu hari saya bisa menyelesaikan satu buku. Saya sudah mempelajari dan sudah tahu prompt-nya. Saya hanya tinggal memikirkan tema buku yang relevan. Setelah ketemu tema-nya, saya berikan perintah pada AI. 

Untuk mencapai target itu, saya bisa kerjakan di akhir pekan. Yang tempo hari sudah saya buktikan. Dalam sehari itu langsung selesai satu buku. Seperti kilat. Sangat cepat. 

Menurut saya bekerja dengan AI itu laksana kita punya tim. Ketika kita punya ide, tinggal kita berikan instruksi apa mau kita. Lalu, tim yang akan mengerjakan. Dan, jadi. Begitu juga dengan AI. 

Ini sejatinya juga bagian dari cara saya untuk bisa terus membaca buku dan belajar. Saya mesti membaca dan mereviu hasil tulisan AI itu. Dengan begitu, saya menjadi semakin paham atas tema yang saya tentukan. 

Karena buku itu ditulis dengan bantuan AI, saya cantumkan hal itu dalam kata pengantar. Saya juga tak menyebut diri saya sebagai penulis atau penyusun. Saya cantumkan dalam cover buku dengan istilah: prompted by. Semoga Anda sudah tahu artinya. 

Saya merencanakan untuk mencetak buku-buku yang saya buat itu. Tempo hari saya sudah browsing penerbit yang berada di kota dekat rumah. Ketemu, tapi belum saya hubungi. Dengan dicetak biasanya akan didaftarkan dan mendapat ISBN. 

Saya tak berencana untuk menjualnya. Karena saya tahu tak akan ada yang beli. Biarlah akan saya bagi-bagi. Sebagai kenang-kenangan, oleh-oleh, doorprize dan hadiah. Dengan harapan, orang itu mau membacanya. Karena saya kira isinya penting untuk dipahami dan diamalkan. Bahasanya juga ringan dan mudah dipahami. Saya sudah memberikan perintah begitu. 

Saya membayangkan ini menjadi bagian dari cara saya untuk berdakwah. Ada satu keprihatinan dengan kondisi anak-anak muda saat ini. Yang terus diserbu dengan informasi dan pemikiran yang bisa menggoyahkan pendirian dan menghilangkan jati diri. 

Kalau dulu saya banyak membaca buku-buku yang ditulis orang lain, barangkali sudah saatnya gantian saya yang menyusunnya. Bersama AI. 

Inilah keajaiban jaman. Teknologi AI membuat apa yang saya inginkan benar-benar bisa terealisasi. Tak hanya buku-buku agama, saya sudah membuat novel dan cerpen. Pokoknya, semuanya bisa. Sekali lagi, saya hanya perlu memikirkan tema apa yang relevan dengan kondisi sekarang. 

Begitulah. Saya sudah menyiapkan diri dengan side job baru. Prompt writer.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi