Masjid Taif

-(Selasa, 17 Juni 2025)-

Setiap tempat memiliki sesuatu yang bisa dipelajari. Bila itu merupakan hal baik dan bermanfaat, tidak ada salahnya untuk kita tiru dan terapkan di tempat kita sendiri. Itulah yang saya rasakan saat berkunjung dan melaksanakan salat di Masjid Abdullah bin Abbas di kota Taif, Arab Saudi.

Setelah menunaikan salat di bagian belakang masjid, saya berjalan menuju bagian tengah dan kemudian ke bagian depan, dekat tempat imam. Di sana, saya menemukan dua hal menarik yang sangat berkesan dan memberi inspirasi.

Pertama, saya melihat adanya fasilitas sandaran permanen di beberapa titik dalam masjid. Bentuknya seperti bangku panjang, yang panjangnya kira-kira lima meter. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat duduk, tetapi juga sebagai sandaran bagi jamaah yang mungkin kesulitan duduk tegak dalam waktu lama, atau bagi mereka yang tidak bisa berdiri saat salat.

Saya mencoba duduk di salah satu sandaran itu. Rasanya nyaman sekali. Posisi duduk menjadi lebih rileks, terutama saat membaca Al-Qur’an, berzikir, atau mendengarkan ceramah. Bagi orang seperti saya, yang sering mencari sandaran saat duduk lama, ini benar-benar fasilitas yang sangat membantu. Bahkan saya membayangkan, dengan kenyamanan seperti itu, orang akan lebih betah berlama-lama di masjid untuk mengaji atau mengejar target khatam Al-Qur’an.

Kedua, saya melihat adanya deretan meja kecil tempat meletakkan Al-Qur’an, khususnya di bagian tengah masjid. Meja ini tingginya sekitar satu meter dan ada pula yang lebih pendek, cocok digunakan untuk Al-Qur’an berukuran besar maupun sedang. Beberapa jamaah terlihat membaca Al-Qur’an sambil duduk di kursi, dengan meja kecil itu sebagai tempat Al-Qur’an mereka. Bahkan saya melihat ada seseorang yang salat sambil membaca Al-Qur’an yang diletakkan di atas meja itu—kemungkinan besar ia sedang melakukan salat sunnah sambil tilawah.

Dua hal ini—sandaran permanen dan meja kecil untuk Al-Qur’an, termasuk kursi—menjadi pemandangan baru bagi saya. Sejauh ini, saya belum pernah menemukannya di masjid-masjid di Indonesia. Mungkin karena memang belum banyak masjid yang saya kunjungi, atau memang belum umum diterapkan di sini.

Namun yang jelas, dua fasilitas tersebut sangat mendukung kenyamanan jamaah dalam beribadah. Rasanya, ini adalah inspirasi yang layak ditiru oleh masjid-masjid besar di Indonesia. Dengan memberikan kenyamanan lebih, masjid bisa menjadi tempat yang tidak hanya suci, tetapi juga ramah dan menyenangkan untuk berlama-lama dalam ibadah.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi