Badal umroh

-(Jumat, 20 Juni 2025)-

Ada beberapa tempat untuk ambil miqot ketika jamaah ingin melaksanakan umroh sunnah. Beberapa kali kami ambil miqot di masjid di Tan’im.

Hari itu, ketika kami naik Bus Makkah dari Terminal Syeb Amir, dalam perjalanan saat bus berhenti di satu tempat, masuklah seorang petugas dan berteriak nyaring dalam bahasa Arab. Meski kami tak paham bahasanya, kami mengerti maksudnya. Petugas itu bertanya kira-kira, apakah ada yang mau ke Ji’ronah?

Ketika mendengar kata itu, kami jadi kepikiran, mengapa tidak sekali-kali ambil miqot di Ji’ronah? Karena itu, kami merencanakan nanti setelah balik ke Harom, kami akan bertanya ke loket tiket bus Makkah: naik apa ke Ji’ronah?

Selain karena kami adalah jamaah mandiri, alasan ekonomis juga menjadi pertimbangan memilih naik Bus Makkah setiap kali ambil miqot.

Untuk sampai ke Tan’im, kami naik Bus Makkah nomor 2 dari Terminal Syeb Amir dengan tarif 4 riyal. Untuk kembali ke Harom, tidak lagi naik bus yang sama, tapi ada bus nomor 12 di halaman masjid yang menuju Terminal Jabal Ka’bah dengan tarif 8 riyal.

Maka, setelah selesai melaksanakan ritual ambil miqot, kami kembali ke Harom. Setiba di Terminal Jabal Ka’bah, kami bertanya ke petugas tiket bagaimana menuju Ji’ronah. Kami dapat info bahwa untuk ke sana, kami harus naik Bus Makkah nomor 10 dengan tarif 4 riyal. Dan untuk kembali, naik bus yang sama dengan tarif 4 riyal pula. Wah, malah lebih ekonomis.

Kami kemudian berjalan menuju pelataran Ka’bah untuk melaksanakan tawaf dan diteruskan dengan sai. Pagi itu, kami melaksanakan umroh untuk kakek dan nenek kami. Dan masih tersisa satu kakek dan nenek yang belum kami lakukan badal umroh.

Dengan mempertimbangkan waktu kami yang makin pendek di Makkah, kami memutuskan untuk lanjut ambil miqot di Ji’ronah siang itu juga.

Kami kemudian kembali ke Terminal Jabal Ka’bah dan membeli 4 tiket: 2 tiket berangkat ke Ji’ronah dan 2 tiket lagi untuk balik dari Ji’ronah ke Harom. Ini juga melengkapi pengalaman kami untuk mengenal kota Makkah dan sekitarnya, yang ternyata perjalanan ke sana juga melewati Jabal Nur yang terdapat Goa Hira.

Alhamdulillah, kami tiba di Masjid Ji’ronah dan melaksanakan ritual ambil miqot. Kami kemudian kembali lagi ke Harom. Meski tiketnya lebih murah, ternyata perjalanan ke Ji’ronah lumayan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding ke Tan’im. Maka pantas saja, suasana di Masjid Ji’ronah lebih sepi dibandingkan di Tan’im oleh jamaah yang ambil miqot.

Setiba di Harom, dan setelah berdiskusi serta memperhatikan kondisi kami masing-masing, kami memutuskan untuk langsung melaksanakan tawaf dan sai. Padahal rencana semula, setelah ambil miqot kami akan kembali ke hotel dan beristirahat, lalu besok paginya baru melaksanakan tawaf dan sai. Tapi, karena waktu yang sudah semakin mepet, kami memutuskan dalam satu hari itu melaksanakan dua kali umroh dengan tempat miqot yang berbeda.

Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Dan semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

Pengembangan Organisasi

"Penajaman" Treasury Pada KPPN