Botol plastik

-(Senin, 16 Juni 2025)-

Salah satu kebutuhan utama manusia adalah air minum. Dengan suhu ekstrem yang kadang di atas 40 derajat Celsius, air menjadi hal penting untuk dikonsumsi jamaah haji agar tidak dehidrasi, yang bisa berakibat fatal.

Untuk memenuhi kebutuhan logistik air minum, salah satu cara yang praktis dan efisien adalah penggunaan botol plastik. Ini juga bisa mencegah kontaminasi.

Setiap hari, dalam frekuensi tiga kali, setiap jamaah mendapatkan jatah satu botol air minum. Jika kurang, telah tersedia galon isi ulang di setiap lantai hotel. Ketika di Arafah, di setiap tenda telah disiapkan tumpukan botol air minum, begitu juga di tenda Mina, juga telah disiapkan berbotol-botol air minum. Semuanya, jika saya perhatikan, sangat melimpah dan tidak habis ketika jamaah selesai di Arafah atau di Mina.

Di dekat setiap terminal bus atau di pinggir jalan, sering saya lihat para dermawan membagikan air minum dalam kemasan botol. Itu tentu disambut baik dan gembira oleh para jamaah haji. Di tengah terik matahari dan suhu udara yang panas, kebutuhan air minum menjadi sangat penting.

Hanya saja, kondisi seperti itu tentu bertentangan dengan kampanye global penghentian atau pengurangan penggunaan plastik. Termasuk yang digalakkan di Indonesia. Tapi untuk kepentingan pelaksanaan haji dan untuk pemenuhan kebutuhan jamaah haji, rasanya itu pilihan yang masih bisa dipahami dan sulit untuk dihindari.

Begitulah kenyataan yang saya lihat. Meski itu bertentangan, tetapi memahami alasan di balik itu semua membuat kita bisa lebih tenang dan mengerti. Kadang, idealisme tak bisa berjalan sebagaimana yang kita inginkan. Ada satu alasan yang mungkin lebih penting dan masuk akal.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi