Masjid Quba
-(Minggu, 29 Juni 2025)-
Kami empat kali ke Masjid Quba. Tak hanya semata-mata karena sholat dua rakaat di sana pahalanya sama dengan umroh, tapi ada tempat yang ingin kami kunjungi: Al Sirah dan kebun kurma yang ada sumur, di mana dulu Nabi SAW pernah minum dan ambil wudhu di situ saat pertama kali hijrah ke Madinah.
Saat momen ketiga di sana, yang berbeda dengan dua sebelumnya, kami datang pada malam hari, selepas sholat Isya di Masjid Nabawi. Kami naik mobil golf berbayar PP 20 riyal.
Ketika perjalanan naik mobil golf di malam hari itu, kami mendapati pemandangan yang menggambarkan kehidupan masyarakat Arab. Mereka bermain di waktu malam. Mereka duduk santai di lapangan berumput. Anak-anak bermain dengan sesama mereka. Bahkan pada sekitar jam 11 malam, masih ramai anak-anak bermain.
Barangkali karena udara di siang hari yang sangat terik, mengubah kebiasaan mereka untuk lebih banyak beraktivitas dan menikmati harinya di luar rumah di malam hari.
Di sepanjang jalan ke Masjid Quba, kami melewati semacam jalan kecil dengan kanan kiri pertokoan yang menjajakan pakaian, suvenir, dan beragam dagangan lainnya yang bisa dijadikan oleh-oleh bagi jamaah haji maupun umroh.
Masjid Quba sendiri ketika malam hari ternyata juga ramai dikunjungi. Malam itu kami memperoleh pengalaman tentang kehidupan sekitar Masjid Nabawi. Kami juga melihat pembangunan yang sedang berjalan untuk memperindah dan melengkapi keperluan, serta untuk makin membuat tempat itu menarik bagi umat yang berkunjung ke Madinah.
Pada kunjungan kami yang keempat selepas sholat subuh, akhirnya kami berkesempatan masuk ke Al Sirah dan kebun kurma yang ingin kami datangi. Di kebun kurma itu, kami melihat langsung sumur bersejarah tempat Nabi pernah minum dan berwudhu. Rasanya sangat istimewa bisa menapaki jejak beliau di tempat pertama beliau singgahi setelah hijrah, sekaligus menambah rasa syukur bisa belajar lebih dekat tentang perjalanan hidup Rasulullah SAW.