Ibadah di Nabawi

-(Rabu, 25 Juni 2025)-

Ada beberapa hal yang biasa dilakukan oleh jamaah di Masjid Nabawi. Salah satunya adalah melaksanakan sholat berjamaah lima waktu secara konsisten hingga mencapai 40 kali berturut-turut, yang dikenal dengan istilah arba’in. Selain itu, jamaah juga berdoa di Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW. Tentunya, berbagai bentuk ibadah lainnya pun dapat dilakukan di masjid ini, seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan melaksanakan sholat-sholat sunnah.

Untuk masuk ke Raudhah, selain melalui jatah yang telah diatur oleh rombongan atau kloter, jamaah juga dapat mengaksesnya secara mandiri dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan (booking) melalui aplikasi Nusuk. Sementara itu, ziarah ke makam Rasulullah SAW dapat dilakukan setiap hari tanpa perlu registrasi terlebih dahulu. Memang, waktu yang disediakan untuk ziarah ini sangat singkat—jamaah hanya bisa melewati makam dan mengucapkan salam dengan tertib, tanpa berlama-lama. Demikian pula saat berada di Raudhah: waktu yang diberikan kira-kira hanya sekitar lima menit, cukup untuk melaksanakan sholat sunnah dan berdoa sejenak di tempat yang disebut sebagai taman surga itu.

Adapun ibadah-ibadah sunnah lainnya di Masjid Nabawi, seperti sholat sunnah, dzikir, dan membaca Qur’an, bisa dilakukan kapan saja dan tidak dibatasi waktunya oleh petugas. Hal ini menjadikan Masjid Nabawi sebagai tempat yang tenang, leluasa, dan sangat kondusif untuk memperbanyak amalan.

Berbeda dengan kondisi di Makkah, di mana penginapan jamaah ke Masjidil Haram perlu ditempuh dengan menggunakan bus shalawat, di Madinah jamaah cukup berjalan kaki untuk menuju Masjid Nabawi. Tentu saja hal ini menuntut kekuatan fisik dan tubuh yang sehat, serta niat yang kuat dari setiap jamaah. Menjaga konsistensi dalam melaksanakan sholat fardhu berjamaah juga bukan perkara yang mudah. Diperlukan manajemen waktu dan strategi yang efektif, terutama bagi jamaah yang sudah berusia lanjut.

Bagaimanapun, Masjid Nabawi itu sangat luas. Dari hotel tempat saya menginap, untuk mencapai bagian shaf depan masjid, jarak yang ditempuh kira-kira mencapai 1 kilometer. Memang, ada pilihan tempat yang lebih dekat, seperti area pelataran masjid, atau bahkan tempat di luar pagar masjid yang telah digelar karpet. Tapi, masak iya akan memilih tempat itu terus menerus? Karena sudah berada di Masjid Nabawi, menurut saya, mengenal dan mengeksplorasi bagian-bagian dalam masjid juga perlu dilakukan oleh para jamaah. Tentu saja hal ini bukan merupakan kewajiban dan tidak ada pula yang mewajibkan. Namun kembali lagi, syarat utama untuk semua itu adalah sehat dan kuat—itulah yang sesungguhnya menjadi kewajiban.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

Pengembangan Organisasi

"Penajaman" Treasury Pada KPPN