Lapangan ekonomi
-(Jumat, 25 April 2025)-
Memulai pagi dengan aktivitas luar itu lebih menyegarkan. Dibandingkan misalnya langsung mengerjakan rutinitas kantor. Tentu mesti bangun lebih pagi. Agar tidak terlambat kerja. Agar tetap disiplin dan berintegritas.
Pagi itu, saya ke lapangan tempat pameran yang luas itu. Saya rasa, lapangan ini adalah ide yang keren. Ketika malam, ini menjadi tempat bermain anak-anak dan pasar malam. Pada bulan-bulan tertentu, kerap digelar pameran atau expo umkm. Dan juga acara seni. Apalagi sekarang sudah dibangun panggung di satu sisi lapangan.
Tiba di tempat itu, sudah terlihat ada tenda besar. Untuk tempat digelarnya acara. Kursi sudah tersusun rapi. Mungkin sejak semalam atau hari sebelumnya sudah ditata. Panggung acara juga sudah siap. Ada backdrop acara. Disana tertulis Khotmil Qur'an Akbar. Dari satu SD ternama. Petugas panitia terlihat sedang menyiapkan segala peralatan.
Sambil memperhatikan sekeliling tempat acara itu, saya memulai aktivitas jalan kaki. Mengelilingi pinggir lapangan itu. Target saya 7 kali putaran. Kira-kira akan menempuh jarak 3 km dalam waktu kurang dari 40 menit. Saya sudah ukur sebelumnya. Artinya, saya sudah beberapa kali memutari lapangan itu.
Orang-orang mulai berdatangan. Ada beberapa Ustazah sekolah itu dan juga pekerja seni. Dan juga pelaku umkm. Para pekerja seni terlihat sedang memasang backdrop bergambar Ka'bah. Rupanya mereka akan menawarkan jasa foto.
Saat berjalan di pinggiran tempat acara itu, tiba-tiba ada seorang wanita menghentikan saya. Dia minta tolong untuk difoto di depan pintu masuk utama. Yang di bagian atasnya tertulis nama acaranya. Barangkali dia merasa senang, bisa melihat acara itu. Mungkin dia tertarik akan memasukkan anaknya ke sekolah itu.
Saya serahkan kembali hp-nya dan lanjut jalan kaki mengelilingi lapangan itu.
Lalu, terdengar alunan musik religi. Yang sesuai dengan acaranya. Dari suara penyanyinya sepertinya Maher Zain. Hanya saja, itu untuk pertama kalinya saya mendengarkan lagu itu. Dari liriknya, saya mengerti itu lirik sholawat nabi. Kelak, saya cari di YT, tapi belum ketemu lagu itu.
Beberapa murid mulai berdatangan. Diantar orang tuanya. Mereka berpakaian baju wisuda. Warna hijau. Padahal pagi belum juga jam 7. Artinya beberapa siswa itu datang, sangat pagi. Barangkali itu sudah jadi kebiasaanya, ketika mereka berangkat sekolah. Meski nanti, dia akan masih menunggu beberapa saat. Tapi itu patut dihargai dan semoga terus disiplin dan konsisten. Setidaknya beberapa murid itu, sudah punya modal atau bekal untuk sukses. Yaitu disiplin waktu.
Karena sudah tercapai target 7 putaran, saya memutuskan untuk pulang. Untuk kemudian bersiap bekerja.
Sebelum naik kendaraan, saya amati lagi lokasi itu. Sebenarnya hari masih pagi. Tapi aktivitas ekonomi mulai terlihat. Acara itu seolah menjadi magnet. Atau malah penggerak. Untuk aktivitas ekonomi masyarakat. Disaat nanti santri bersama walimuridnya hadir, tempat itu akan penuh orang. Sepertinya akan ada ratusan orang. Dan itu berpotensi besar adanya transaksi ekonomi.
Saya membayangkan, jika setiap hari di tempat itu ada event, maka pelaku umkm itu akan senang dan menemukan konsumen. Dalam hal ini, barangkali pemda bisa merancang event-event itu. Bahkan dalam setahun. Tak hanya untuk ajang hiburan masyarakat, ini juga menjadi upaya menggerakkan perekonomian.
Begitulah. Inilah yang telah dan mesti terus dilakukan pemerintah. Bagaimana mempertemukan antara umkm dan konsumen. Antara penawaran dan permintaan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dan kreatifitas serta gagasan baru. Disitulah pentingnya berpikir dan berimajinasi.