Cavendish
-(Rabu, 2 April 2025)-
Dan diantara sajian lebaran di atas meja adalah pisang.
Saya mengenal beragam pisang: ambon, raja temen, raja ketan, susu, bung alias gepok, ulin, morosebo, tanduk, kluthuk dan cavendish. Yang terakhir ini kerap kita jumpai di supermarket atau minimarket. Mengapa hanya ada cavendish? Di pasar modern. Sepanjang pengamatan saya. Apakah karena namanya yang terdengar paling modern? Yang rasa barat. Mengapa ia diberi nama cavendish? Apa kelebihannya hingga ia bisa masuk supermarket?
Padahal, yang paling enak diantara pisang-pisang itu adalah pisang raja temen. Menurut saya. Pisang gepok yang sudah jadi pisang goreng juga enak. Sangat enak. Ini satu jenis pisang yang bisa diolah jadi beragam panganan. Tapi, tak ada di supermarket. Barangkali namanya perlu diganti dengan nama yang lebih modern. Seperti: monday, alfa, dll.
Katanya, nama cavendish diambil dari nama seorang bangsawan Inggris, Williams Cavendish. Bagaimana bisa begitu. Silakan dicari sendiri. Soal kelebihannya, juga bisa dibaca di internet. Termasuk manfaatnya bagi kesehatan.
Soal pisang cavendish ini, sudah lama saya penasaran. Dari daerah mana ia berasal. Atau dimana ia ditanam. Saat lebaran ini saya menemukan titik terang.
Sekarang, kebun cavendish sudah ada di daerah sekitar kampung saya itu. Bahkan ada kerabat yang punya kebun cavendish. Kemarin waktu silaturahmi, kami diberi oleh-oleh pisang cavendish. Tentu tidak hanya satu dua buah, tapi beberapa tangkep pisang cavendish.
Kami juga ngobrol tentang cavendish. Katanya, dalam waktu 6 bulan, pohon pisang cavendish akan punya ontong. Lalu menjadi buah. Yang dalam waktu 3-4 bulan akan menjadi pisang yang siap panen. Jadi, kurang dari setahun sejak ditanam, pohon pisang cavendish sudah akan menghasilkan uang. Katanya, jumlah kebutuhan pisang cavendish masih belum terpenuhi. Alias permintaan masih lebih tinggi dibandingkan penawaran. Artinya, usaha kebun pisang cavendish ini cukup menjanjikan.
Setelah selesai silaturahmi di satu tempat, kami melanjutkan perjalanan menuju tempat lain. Juga untuk silaturahmi. Ketika melewati persawahan, terlihat ada pemandangan yang berbeda. Terlihat kebun pisang di persawahan. Pohon-pohon pisang itu nampak tidak terlalu tinggi. Saya melihat dari kejauhan, ada semacam blosong. Rupanya untuk menjaga kualitas buah, sampai dengan umur panenan, pisang-pisang itu dibungkus atau diblosong.
Saya melihat tidak hanya di satu areal, tapi ada beberapa areal yang menjadi kebun pisang. Tentu saya tidak sempat berhenti, untuk mendekati kebun itu. Saya juga tidak bertanya pada pemilik kebun itu. Tapi kuat dugaan saya, itu adalah kebun pisang cavendish.
Begitulah. Berdasarkan beberapa data dan kebijakan saat ini, saya melihat ada masa depan cerah di desa-desa. Dengan pertaniannya. Yang juga belum tergantikan oleh AI.
Pada pertanian, campur tangan manusia dan alam masih sangat dominan.