Beradaptasi AI

  - (Ditulis tanggal 23 Juli 2023) -


Kenyataannya, Dewan Keamanan PBB menggelar sidang membahas pembatasan penggunaan AI pada senjata otonom. Ini adalah untuk pertama kalinya DK PBB memberikan respon atas perkembangan AI. Salah satunya dipicu adanya kekhawatiran, AI sulit membedakan obyek serangan, sehingga berakibat seperti anak kecil pun menjadi korban. Dan kekhawatiran atas kehancuran dahsyat lainnya.
Bagaimana kelanjutannya? Bisa kita saksikan di hari-hari mendatang, yang tentu saja upaya DK PBB ini ada yang mencurigai sebagai upaya negara maju untuk menghambat negara-negara lain dalam pengembangan senjata, sementara negara maju tersebut diam-diam membuatnya.
Bagaimana pun perkembangan AI telah menarik perhatian. Tidak lama lagi, AI akan mendisrupsi berbagai profesi, bahkan sebagiannya sudah terjadi. Pekerjaan-pekerjaan berbasis pikiran yang dulu dianggap sebagai yang aman dari disrupsi teknologi, sekarang sudah bisa digantikan oleh AI. Malah mungkin lebih bagus outputnya. Membuat tulisan, puisi, analisis, script film bisa dikerjakan AI.
Lantas, apakah yang perlu dilakukan? Alih-alih mengelak dari perkembangan AI, yang bisa kita lakukan hanya satu: menyiapkan mental. Lalu, beradaptasi. Begitulah senjata hidup manusia yang bisa membuatnya terus bertahan. Hingga kini. Yang manusia itu mulai berpikir, bagaimana dengan bantuan AI, membuatnya bisa hidup abadi.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi