Kedok-an

 - (Ditulis tanggal 13 Agustus 2023) -


Kedok an. Saya tak tahu persis arti sebenarnya. Saya memaknai kedokan sebagai areal sawah yang siap untuk ditanami. Terutama padi.
"Weh, melu (ikut) nyemplung kedokan"
Kalimat ini masih terngiang di telinga. Padahal sudah lama sekali. Kala masih beranjak remaja.
Itu adalah kalimat pujian bapak pada anaknya yang mau ikut membantu menyiapkan benih padi di kedokan untuk siap ditandur. Dengan jalan mundur itu.
Padahal tentu pakaian dan badan akan menjadi kotor. Terkena lumpur dan air kotor.
Entahlah, apa yang dipikirkan bapak ketika melihat anaknya berlumpur-lumpur. Pastinya senang, karena dibantu. Tapi, barangkali pikirannya langsung menerawang, bagaimana masa depan anaknya ini. Apakah juga akan mengikuti jejak bapaknya? Bercocok tanam? Di sawah secuil itu? Ataukah akan punya penghidupan yang lebih baik.
Time so flies...
Baru-baru ini kabar dari dusun berkata: sekarang sedang bagus-bagusnya harga gabah. Tentu saja, dampak kemarau. Dan elnino. Hukum pasar berlaku. Penawaran lebih rendah dibanding permintaan.
Jangan dijual. Disimpan saja gabahnya untuk persediaan. Kata saya. Masa-masa begini, ketersediaan gabah di rumah, tentu membuat hidup lebih ayem.
Bagaimanapun kondisi saat ini perlu segera disikapi. Pangan adalah kebutuhan pokok manusia. Belum tergantikan. Belum juga ditemukan pangan artificial. Pun belum ada AI yang bisa menggantikan tanaman untuk memproduksi makanan.
Jika sekarang AI mampu membuat puisi, artikel, makalah, script film, mengolah data, membuat analisis, menjawab berbagai pertanyaan, toh AI belum bisa membuat beras, singkong, jagung, buah-buahan dan sayuran, juga daging dan ikan. Atau jangan-jangan saya yang kudet. Memang ada yang namanya rekayasa genetika. Hanya saja, wujudnya tetap tanaman. Yang mesti ditanam. Bukan yang langsung keluar di layar gadget.
Maka, disaat sebagian orang khawatir atas kehadiran AI, masih ada sektor yang belum bisa tergantikan. Pertanian. Dan inilah sektor yang perlu digaspol.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi