Bekantan Kesepian?

  - (Ditulis tanggal 23 September 2023) -


Pagi itu, saya joging. Dari hotel ke arah Mall lalu belok kiri, terus menyusuri jalanan kemudian belok kiri lagi, dengan tetap terus lari menuju Siring Sungai Martapura. Saya tetap lanjut lari menyusuri jalanan Taman Siring itu dan terus memutar hingga balik ke tempat saya tiba di Siring tadi.
Masih terlihat sepi saat saya tiba di Siring, dan dari menit ke menit terlihat orang mulai berdatangan untuk jalan-jalan pagi atau berwisata di sepanjang Siring itu.
Ada perahu wisata yang bersandar dan siap mengantarkan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata lainnya. Rupanya, wisata sungai menjadi salah satu andalan sekaligus daya tarik.
Sebenarnya di Siring ada lokasi pasar apung, tapi pagi itu belum terlihat ibu-ibu yang berjualan di perahu. Saya mungkin agak kepagian, atau memang bukan jadwalnya pasar apung.
Ketika saya berhenti joging, saya lihat jam di HP. Dihitung dari waktu saya berangkat tadi, saya berhasil menempuh waktu 30 menit nonstop. Cukuplah. Saya lanjut jalan santai, lalu senam peregangan. Kalau saja ada lantai yg bersih, biasanya saya teruskan dengan push up.
Semua itu saya lakukan sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dan menjaga tubuh tetap slim.
Bagaimanapun bekerja duduk di belakang meja itu perlu diimbangi gerak badan yang cukup. Kalau untuk kesehatan, tak perlu olah tubuh kompetisi, tapi yang disarankan adalah olah raga rekreasi. Begitu kata seorang dokter. Apalagi bagi usia-usia raga yang tak lagi muda, meski jiwa dan semangatnya masih menyala-nyala. Yang anehnya, ketika menderita sakit tertentu, banyak orang bilang: "kok kena sakit itu, padahal masih muda, seumuran..." Jadi, apakah dalam satu individu punya 2 identitas, tua sekaligus muda?
Dua kontradiksi, yang dilatari oleh sebuah tradisi di masa-masa terdahulu, dimana jarang ditemukan sakit begitu di usia itu. Padahal, katanya sakit sekarang tak lagi pandang usia. Tua muda, bisa terkena, jika abai dengan gaya hidup yang sehat.
Salah satu gaya hidup sehat adalah menghindari stress. Yang jika berkepanjangan bisa jadi macam-macam. Ada banyak hal pencetus stres. Diantaranya karena dimarahi, entah oleh siapa pun. Bisa oleh atasan, pasangan, saudara dan juga teman.
Ada satu tips yang diajarkan seorang dokter untuk menghindari stres akibat dimarahi. Dengan bilang pada diri sendiri dengan satu kalimat ini. "Dimarahi tidak akan bikin diri langsung mati, malah justru yang marah-marah itu yang rentan darah tinggi lalu mati." Ingatlah kalimat pereda sakit hati ini bagi yang sering dimarahi. Yang sejatinya juga sangat penting bagi yang hobi marah-marah.
Bukan saja karena bisa berakibat tensi darah naik dan berujung stroke, tapi yang dimarahi pun tak sedikit yang kemudian memantra-mantrai dengan sesuatu yang buruk. Salah satunya stroke itu.
Penyakit ini nampaknya sudah mewabah hingga di RS dibangun unit tersendiri untuk menangani stroke. Ini sebagai indikasi, bahwa kasus stroke sudah semakin kerap terjadi.
Jika seseorang sudah terkena stroke, maka orang itu akan menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya. Begitu kata seorang dokter. Dan betul begitu serta begitu faktanya.
Untuk itu, sebagai bagian dari ikhtiar, selain tetap senantiasa berdoa agar selalu diberikan kesehatan, yang tidak kalah penting adalah upaya diri sendiri untuk menghindari sakit. Menjaga pola makan, berolahraga, dan melakukan gaya hidup yang sehat.
Kendati tips hidup sehat itu memang mudah dituliskan dan diucapkan, tetapi kenyataannya acapkali susah untuk dilakukan. Bagaimana tidak, jika sudah sarapan di hotel, semua hidangan ingin disikat. Dalam hal ini, joging pagi itu semakin beralasan. Setidaknya dengan joging banyak kalori yang terbuang dan siap untuk diganti.

Setelah selesai senam, saya lihat orang semakin ramai berdatangan. Ada juga beberapa kelompok dari suatu sekolahan dan perusahaan. Dan juga rombongan keluarga. Yang tentu saja tak melewatkan untuk foto bersama dengan sang Bekantan itu. Satu ikon di kota ini. Yang ada di Siring.

Saya lihat ada bangku kosong di belakang Bekantan. Saya hampiri dan duduk disitu. Saya sengaja mengamati patung Bekantan itu. Oh, apakah ia mulai kesepian? Ditinggal pergi orang-orang yang mutasi? Ah, masih ada Ulun disini. 

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi