Kesadaran

Ada yang bilang pikiran manusia itu seperti tingkah monyet. Maksudnya, dia suka loncat kesana kemari, tidak pernah bisa diam.

Sekarang memikirkan tentang pekerjaan, semenit kemudian beralih pada keluarga. Tiba-tiba ingat tagihan, sejurus berikutnya mikirin tentang status medsos teman yang piknik atau kumpul bersama komunitas, yang membuat kita menjadi FOMO. Lantas, beralih lagi pada keinginan bisa ini, bisa itu. Nanti begini, besok begitu. Atau menyeruak memori silam, coba dulu begini, tidak begitu dan seterusnya, dimana bisa banyak hal memenuhi otak manusia.
Seperti itulah cara kerja pikiran. Silakan dibuktikan. Sudah berapa hal yang Anda pikirkan hari ini?
Dalam 24 jam, akan banyak hal yang berkecamuk dalam pikiran manusia. Mungkin akan berhenti saat manusia itu tidur. Kadang tidak juga, karena apa yang dipikirkan terbawa dalam mimpinya.
Jadi, andai misalnya pikiran itu muncul dalam bentuk suara, akan terdengar sangat berisik. Tidak bisa tenang. Yang karena tidak tenang itu, membuat manusia sulit merasa bahagia. Kalau saat ini merasa bahagia, tak lama kemudian, timbul kecewa.
Ketika merasa senang pencapaiannya sudah berhasil, eh tiba-tiba kepikiran: kenapa yang diperoleh cuman segini? Pikiran kita berkata, seharusnya bisa memperoleh segitu, yang lebih baik, yang lebih juara, yang lebih bagus lagi, yang lebih banyak lagi. Alias menjadi overthinking dan muncul perasaan kecewa. Yang kekecewaan itu mendatangkan perasaan tidak bahagia.
Bagaimana agar pikiran bisa menjadi tenang? Hanya diam, tanpa memikirkan sesuatu? Ada yang bilang: dengan fokus pada satu hal. Benarkah dengan hanya fokus pada satu hal, pikiran menjadi menetap, tak pergi kemana-mana lagi?
Faktanya, satu masalah yang kita pikirkan itu justru bercabang-cabang menjadi banyak hal, yang ujungnya juga bermacam-macam pikiran. Alias ngelantur juga kemana-mana.
Lalu?
Seorang ahli mengatakan: cukuplah jadi pengamat atas pikiran kita sendiri. Atau istilahnya, dengan membangkitkan kesadaran. Sadari saja semua lintasan pikiran yang lalu lalang, yang hilir mudik dalam benak kita. Pun tanpa berharap memperoleh ketenangan atau kedamaian. Cukup sadari saja.
Memang tidak mudah. Karenanya butuh latihan untuk mampu menyadari segala hal.
Seperti ketika saya menyadari ada sensasi rasa baru pada indera pengecap yang berasal dari jenis sayuran yang telah bersenyawa dalam bubur di foto ini, yang dikenal dengan sebutan Bubbor Paddas.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi