Days of Future Past

--- (Ditulis tanggal 24 April 2020) ---

Baru-baru ini saya menonton kembali film ini. X-Men: Days of Future Past. Ceritanya, para mutan dan manusia kewalahan menghadapi robot sintinels yang berusaha menghancurkan umat manusia. Pada mulanya robot ini diciptakan dan dikembangkan manusia untuk menghadapi para mutan, terutama setelah peristiwa pembunuhan tokoh intelektual pembuat robot itu. Namun, karena kecerdasan yang dimiliki para robot, justru kemudian berbalik ingin menguasai semuanya dan membasmi manusia termasuk X-Men.
Di saat ambang kehancuran, X-Men mengirim Wolverine ke masa lalu pada tahun 1973 untuk mengubah sejarah. Bersama dengan para X-Men muda, Wolverine berusaha mati-matian untuk mencegah Raven membunuh tokoh intelektual pencipta robot. Dengan gagalnya pembunuhan tokoh tersebut, pemerintah memutuskan untuk membatalkan proyek robot sintinels.
Saat ini nyaris seluruh negara berperang melawan wabah corona, yang belum juga ketemu vaksin atau obatnya. Dunia benar-benar kewalahan.
Andaikan saja orang yang pertama kali tertular corona di Wuhan itu segera diketahui dan diisolasi, tentu tidak akan tersebar sampai ke penjuru dunia. Maka, dengan cerita film di atas, anda sudah barang tentu tahu apa solusi untuk menghentikan wabah corona saat ini.
Mustahil. Iya, memang mustahil. Dunia belum ada yang memiliki kemampuan seperti Tony Stark, dkk yang sanggup membuat alat untuk kembali ke masa silam, sebagaimana diceritakan dalam film End Game.
Karena itu mustahil, maka ikhtiar yang dilakukan adalah seperti yang terjadi saat ini. Hingga muncullah perdebatan istilah, yang makin diperparah oleh sentimen dan kebencian. Yang satu mencemooh, yang lainnya lagi memberikan pembelaan. Kubu-kubuan ini seperti tak pernah ada habisnya.
Begitulah.
Mungkin burung hantu yang dilepas itu masih terus menggemakan suaranya di langit negeri. Ustadz muda yang ada dalam kisah di bawah ini belum berhasil menangkap dan memusnahkan burung itu.
Malah kenyataannya, pertentangan -yang digambarkan dalam kisah itu- bak virus yang mewabah menjangkiti rakyat, justru menjadi nyata dan bukan lagi metafora.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi