Prompt Writer

   - (Ditulis tanggal 25 Mei 2024)  - 

Inilah kecanggihan AI. Sebagai yang mengaku penulis, awalnya ini menjadi ancaman. Tapi, menutup diri bahkan melawannya hanyalah sebuah kesia-siaan. Barangkali memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, akan menambah nilai manfaat. Setidaknya, mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Kini, bahkan sehari mau posting 10 artikel bahkan lebih di blog juga bisa. Karena semua sudah bisa dikerjakan AI. Tinggal kita kasih perintah, dengan cepat AI akan menuliskan artikel yang kita inginkan.
Maka, barangkali saatnya beralih dari julukan writer menjadi prompt writer. Apa itu? Bisa dicari di search engine. Dengan keterampilan seorang prompt writer, maka AI akan bisa mengenerate produk yang sesuai dengan keinginan.
Bagi dunia kreatif, kini tak perlu lagi khawatir bagaimana untuk mewujudkan ide atau gagasan. Semua sudah bisa ditangani AI. Bahkan tak perlu keterlibatan manusia. Yang penting saat ini adalah bagaimana melahirkan ide-ide dan gagasan kreatif dan bagaimana membuat perintah yang bagus untuk mengenerate gagasan itu. Yang canggihnya lagi, hal itu juga bisa ditanyakan ke AI.
Kenyataannya, AI ini bener-bener pintar. AI mampu memahami konteks dengan cepat. Sehingga, tak perlu mengulangi pertanyaan, jika kita belum puas atas responnya. Kita bisa memintanya untuk lebih menyempurnakan. Termasuk menambahkan apa-apa yang kita inginkan. Dan itu dikerjakan secara cepat.
Seperti yang saya lakukan. Saya minta ke AI untuk membuatkan sebuah sambutan acara seminar ekonomi regional. Saya tulis konteksnya, peserta dan tujuannya. Lalu, saya meminta untuk menambahkan pantun pembuka dan penutup. Termasuk agar ditambah data statistik yang relevan. Pun waktu yang diperlukan untuk membacakan sambutan. Lalu, dengan cepat AI menyelesaikannya. Dan sempurna. Sesuai apa yang saya harapkan.
Begitulah. Bagaimanapun ini menjadi alat yang canggih untuk tugas-tugas saat ini dan kedepan. Bagaimana AI bisa membuatkan slide dari suatu tulisan, mengolah data, menganalisis, membuat segala macam produk tulisan, membuat lirik lagu, termasuk membuatkan kita lagu baru, membuat poster, membuat video bahkan dari teks, dll. Ini baru versi-versi awal AI, bagaimana kedepan? Percayalah, semua bisa dikerjakan AI.
Jadi, alih-alih belajar menulis entah artikel, cerpen, novel, karya ilmiah, lagu, barangkali yang penting saat ini adalah belajar menuliskan keinginan kita. Lalu, serahkan AI yang menyelesaikannya.
Melihat betapa canggihnya AI, barangkali membuat kita tersadar. Nampaknya segera bersiap dan memulai adaptasi adalah lebih bijaksana. Pada transformasi kelembagaan di pemerintahan sebaiknya sudah memasukkan strategi pemanfaatan AI. Yang perlu juga dibarengi langkah-langkah untuk mencegah hal-hal yang tidak baik.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi