Atomic Habits
- (Ditulis tanggal 25 Januari 2024) -
Sebuah gambaran ideal kerap muncul ketika kita mengusulkan satu gagasan. Seperti ide untuk mengatasi kenaikan harga cabe. Saya membayangkan setiap rumah di desa memelihara tanaman cabe sendiri, minimal 5 tanaman. Dengan 5 tanamaan itu kebutuhan cabe satu keluarga bisa tercukupi, dan keluarga itu tak perlu pusing atau keluar duit untuk beli cabe. Bayangkan jika gambaran itu terjadi pada setiap rumah di satu desa. Atau bahkan satu kabupaten, karena orang kota pun juga bisa menanam cabe dalam pot atau polibag. Alhasil: potensi harga cabe normal bahkan turun, sangat mungkin.
Itu baru cabe. Bayangkan lagi setiap rumah warga juga memilihara ayam petelur, 5 ekor misalnya. Dan juga ayam kampung. Yang cukup untuk memenuhi kebutuhan lauk dan protein sekeluarga. Bayangkan lagi setiap pekarangan rumah juga ditanami sayuran. Seperti bayam, keningkir, sawi, terong, tomat, dll. Juga punya pohon pepaya cukup 2 pohon. Mungkin juga kolam kecil untuk pelihara ikan lele. Yang intinya adalah seluruh kebutuhan makan sehari-hari sudah tercukupi dari usaha pekarangan ini.
Imajinasi itu memang tampak ideal. Dan rasanya juga mudah dilakukan. Tapi faktanya sulit minta ampun. Tak kurang-kurangnya gagasan gerakan tanam cabe ini sudah dari dulu didengungkan. Tapi tak juga berjalan optimal. Budaya menanam tak lagi dimiliki, karena mungkin tak diajarkan di sekolah. Padahal inilah yang perlu dimiliki oleh anak, warga, yang terutama tinggal di desa, baik pria maupun wanita.
Membangun ketahanan pangan nampaknya tak melulu dengan proyek besar, food estate. Tapi, membiasakan warga desa bahkan warga kota untuk menanami pekarangan, juga perlu dilakukan. Bayangkan jika semua penduduk desa punya kebiasaan dan disiplin menanami pekarangannya, maka akan terjadi surplus.
Hanya saja, ide ini mungkin dianggap tidak berbobot. Terlalu receh. Padahal ada satu buku yang bisa menjadi rujukan untuk menjalankan kebiasaan kecil yang akan bisa berdampak besar. Buku Atomic Habits. Yang bisa jadi, dari mulai kebiasaan kecil mengelola pekarangan, bisa meluas ke satu area pertanian. Yang dengan program MBG, hal itu sekarang menjadi sangat urgen.