Mind Blowing

  - (Ditulis tanggal 23 Juli 2022) -

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata "kerupuk"?
Kebanyakan orang tentu akan berpikir seperti ini. Kerupuk adalah satu jenis panganan yang bentuknya lempengan, kering wujudnya dan akan berbunyi kriuk saat digigit. Setidaknya itu yang ada di benak saya.
Bagi sebagian orang, kerupuk adalah lauk wajib saat ia makan. Tanpa kerupuk dan bunyi kriuk, sarapannya, makan siangnya atau makam malamnya akan terasa belum sempurna nikmatnya. Karena itu, bagi penggemar kerupuk, dia selalu sediakan satu toples penuh berisi kerupuk sebagai lauk pelengkap.
Malahan, di beberapa tempat kerja, sekelompok pegawai urunan untuk berlangganan kerupuk, yang toples kaca isi kerupuk itu selalu disembunyikan saat akan ada pejabat sidak ke ruangan.
Kerupuk ada banyak jenisnya. Ada yang berbentuk bundar putih atau kuning, dengan sebutan kerupuk bandung. Ada pula kerupuk lempeng, yang orang Madiun menyebut begitu, tapi orang Sragen menyebutnya karak.
Ada pula kerupuk upil, yang rasanya asin seperti rasa upil, dimana kerupuk ini digoreng tanpa minyak goreng. Dan berbagai jenis kerupuk lainnya, yang sekarang bentuk dan kemasannya beragam. Namun, semuanya punya sifat dasar yang sama: kering dan kriuk.
Hingga kemudian, kesimpulan akan sifat dasar kerupuk itu menemukan kegamangan ketika dihadapkan pada kenyataan, dimana di satu belahan bumi lain memiliki satu jenis panganan khas, yang disebut Kerupuk Basah, seperti foto di bawah ini.

Mind blowing, kan? Kalau Anda belum percaya, coba ketik "kerupuk basah" di google atau youtube.
Begitulah. Itu tak hanya terjadi pada kerupuk. Adakalanya kita telah mendefinisikan sesuatu, membuat kesimpulan atas sifat atau karakter seseorang berdasarkan kabar atau sudut pandang dari orang lain. Padahal, ada fakta lain yang belum kita ketahui, yang ternyata berbeda dari apa yang kita dengar atau kita baca. Termasuk atas berbagai informasi di sekitar kita, yang sebagian orang terlalu cepat membuat kesimpulan. Padahal, keliru.
Nah, disitulah pentingnya literasi.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi