Kemenkeu Satu

 - (Ditulis tanggal 17 April 2022) -

Luar biasa terobosan Bu Menteri ini. Tak sekalipun saya membayangkan suatu saat pindah ke unit tetangga. Dan dengan terobosan itu, siapa pun orang Kemenkeu bisa mutasi antar eselon I. Saya yang orang perbendaharaan, sekarang bisa bermimpi suatu saat jadi orang pajak atau beacukai. Teman saya yang orang pajak mungkin tak pernah menyangka suatu ketika pindah ke KPPN atau KPKNL. Dan berbagai contoh variasi lainnya. Kalau dulu hanya terbatas untuk jabatan eselon II, sekarang sudah sampai jabatan eselon IV. 

Pertimbangannya pasti didasari harapan masa depan yang lebih baik. Untuk lebih mengoptimalkan sumbangsih Kemenkeu pada negeri ini. 

Semua sudah paham dan masih ingat bahwa dorongan untuk bersinergi antar unit eselon I sudah lama diserukan. Keinginan untuk mengikis silo-silo juga tak kurang-kurang disampaikan. Hanya saja, kebutuhan untuk semakin berkolaborasi mungkin dirasa sudah mendesak. Terutama demi inovasi baru yang lebih berspektrum luas, tak mungkin hanya diemban oleh satu unit eselon I. 

Oleh karena itu, terobosan pamungkas mesti diimplementasikan. Yakni mutasi antar eselon I. Dengan jargon dan semangat baru: Kemenkeu Satu. 

Tentu, para pimpinan sudah mengkalkulasi plus minusnya dengan hasil optimis akan lebih banyak positifnya. 

Karena sudah diputuskan menjadi kebijakan pimpinan, maka perlu untuk menyukseskan. Bagaimana caranya? 

Pertama, sudah saatnya masing-masing unit eselon I menyusun pedoman pelaksanaan tugas. Setidaknya pengetahuan dasar yang harus diketahui dan dimiliki oleh orang-orang baru. 

Kedua, bersamaan dengan itu, perlu segera dipikirkan satu diklat kolaboratif antar unit eselon I untuk saling mengetahui dan memahami tusi. 

Ketiga, pelaksanaan program secondment atau magang. Seperti yang pernah saya ikuti tahun lalu. Dalam program itu, saya belajar tentang perimbangan keuangan. Hingga tak dinyana saya bisa ke Labuan Bajo untuk study visit terkait kebijakan perimbangan keuangan. 

Keempat, kebijakan ini perlu dijaga kesinambungannya. Tidak berhenti pada suatu periode kepemimpinan seorang menteri. Agar tujuan yang diinginkan dapat terwujud. Sulit membayangkan jika kelak kebijakan ini berhenti. 

Kelima, keenam, dst, tentu sudah dipikirkan oleh Setjen bersama unit SDM masing-masing eselon I. 

Begitulah. Pastinya hal ini akan menjadi tantangan baru bagi setiap insan Kemenkeu. Bagaimana ia harus cepat belajar dan beradaptasi akan teruji.

Populer

The Last Kasi Bank dan Manajemen Stakeholder

DAK Fisik dan Dana Desa, Mengapa Dialihkan Penyalurannya?

Menggagas Jabatan AR di KPPN

Setelah Full MPN G2, What Next KPPN?

Perbendaharaan Go Green

Everything you can imagine is real - Pablo Picasso

"Penajaman" Treasury Pada KPPN

Pengembangan Organisasi