Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

IKU Literasi Akan Berakhir Tahun Ini?

 --- (Ditulis tanggal 26 Oktober 2022) --- Sisa dua bulan lagi, tepatnya dua bulan plus 5 hari, kalau dihitung dari saat ini, tahun 2022 akan berakhir. Artinya? Bisa macam-macam, tergantung sudut pandang dan kepentingan. Tergantung pula pada siapa atau identitas yang melekat pada orang itu. Bagi yang sudah merasa lama menunggu, di masa dua bulan itulah momen itu biasanya hadir. Yang kehadirannya kerap bikin kaget. Ada yang sesuai keinginan ada pula sebaliknya. Ada yang bahagia, ada pula yang masih harus bersabar. Dan seterusnya. Atau, bagi pejabat unit itu yang punya indikator kinerja utama (IKU) literasi, sudah pasti mesti segera merampungkan tulisan. Dan disinilah persoalan itu bermula, terutama untuk yang tidak hobi menulis. Bagi orang jenis ini, lebih baik disuruh gowes puluhan atau ratusan kilo, atau mancing, atau gaple, atau bla-bla-bla, daripada disuruh bikin artikel. Tapi, bagaimanapun tugas literasi ini harus diselesaikan. Kecuali untuk mereka yang tidak peduli nilainya merah

Revisi RO PN

--- (Ditulis tanggal 19 Oktober 2022) --- Di ketentuan revisi, KPA memiliki kewenangan revisi, antara lain: a) Penambahan/perubahan akun beserta alokasi anggarannya dalam 1 RO; dan b) Pergeseran anggaran dalam 1 RO Prioritas Nasional (PN) dalam 1 satker. Sepintas sudah jelas. Ternyata multitafsir, terutama terkait penambahan akun. Tafsir pertama. Penambahan akun baru dalam 1 RO dapat dilakukan oleh satker alias KPA, baik RO biasa maupun RO PN. Tafsir kedua, penambahan akun oleh KPA hanya bisa dilakukan pada RO biasa, sedangkan untuk RO PN menjadi kewenangan DJA. Dua tafsir ini, tidak hanya muncul di tempat saya, tapi juga di Kanwil lain. Penafsiran versi pertama makin meyakinkan karena satker berhasil melakukan revisi POK yang antara lain menambah akun pada RO PN. Saya tahu itu berhasil karena begini. Meski sebenarnya proses revisi POK itu bisa diselesaikan di satker, tetapi karena bersamaan dengan revisi halaman 3 DIPA atau proses revisi POK itu berakibat perubahan halaman 3 DIPA, ma

Revisi Anggaran untuk Optimalisasi Belanja

Gambar
 Dimuat di Koran Pontianak Post, Selasa 27 September 2022 ------------------------------------------------------------------------- Tak bisa dipungkiri, APBN memiliki peranan yang sangat penting. Dalam acara puncak Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2022 tanggal 22 September 2022 lalu, Menteri Keuangan mengatakan bahwa APBN harus tetap berfungsi sebagai penjaga negara dan bangsa yang memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Bahwa pemerintah menggunakan APBN sebagai  shock absorber  yang berkeadilan. APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal mempunyai siklus yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Pada tahapan perencanaan, setiap kementerian/lembaga (K/L) melakukan penyusunan rencana kerja anggaran kementerian/lembaga atau RKAKL, yang merupakan dokumen rencana keuangan tahunan kementerian/lembaga. Mengingat pentingnya dokumen RKAKL sebagai bagian dari dokumen perencanaan, pemerintah terus memberikan perhatian dan beru

Menua Bahagia

Gambar
Kelak, setiap orang akan sampai seperti mereka. Jika Tuhan menghendaki. Karena memang sebagian diantaranya lebih cepat kembali. Laksana buah kelapa. Ada yang masih bunga alias manggar, jatuh berguguran. Ada yang sudah jadi kelapa kecil alias bluluk, pun ada yang rontok. Beranjak jadi cengkir alias sudah ada airnya tapi belum berdaging, eh ikut kepetik sekelompok orang yang pengen minum degan sehabis gowes. Ada yang sudah jadi degan, yang justru jadi sasaran empuk dan sering diambil orang untuk dijual di pinggir jalan. Dan ada pula yang sampai jadi kelapa tua, yang orang enggan memetiknya, yang tupai pun malas memakannya, hingga ia sendirian tak ada lagi yang seumuran. Seperti itulah gambaran kehidupan manusia. Tak pernah ada yang tahu, kapan harus terhenti. Karenanya, manusia hanya bisa mengira-ngira, ia akan sampai pada usia seperti mereka. Yang antara kekuatan fisik dan semangatnya tak lagi sama. Yang keinginannya kerap dihadapkan pada kelemahan yang mulai menggerogotinya. Yang salah